Header Ads

LightBlog

Pindah Rumah di Rumah Kosong Rumah Nenek – My Diary


Enggak beberapa lama setelah lebaran atau setelah di cengin teman-teman Gue selain enggak laku dapat cewek juga enggak laku diterima perusahaan. Akhirnya dengan Do’a dan Ikhtiar serta banyak bersedekah ke teman-teman #TutupMulut. 
Gue mendapatkan Panggilan Interview di Mindreach Consulting dan seminggu setelah bekerja di Mindreach, Gue dapat panggilan lagi di Primagraphia. #Pesan Noh buktinya, Perusahaan masih banyak yang naksir sama Gue. Bahkan seminggu habis lebaran, Gue sudah punya pacar lagi #Melet

Karena saat ini Gue sudah bekerja di Mindreach tepatnya berada di Jakarta Barat, Kebun Jeruk. Setiap pulang, bukan hanya tangan kanan Gue yang dari pagi mainin Mouse melulu, bahkan seluruh tubuh Gue pegal-pegal semua karena Macet di beberapa titik. Di sepanjang Jl. Panjang, Depan Roxy, belum yang di depan PT Bogasari Jakarta Utara, Kontener terus #bete

Karena selain perjalanan yang jauh dari Bekasi – Jakbar. Bensin yang boros serta suka macet parah di depan KBN Marunda. Akhirnya, Gue memutuskan untuk tinggal di Rumah Nenek Gue yang sudah kosong selama setahun lebih. #RumahKosongNih

Rumah nenek Gue berada di Jakarta Utara, Sungai Bambu. Kalau kerja, lewan Ancol. Kalau lewat Sunter, Gue belum tahu jalannya.

Yaps, setelah meminta Izin sama Nenek dan meminta restu kedua orang tua, akhirnya Gue pindah ke tempat penuh misteri ini. Kok jadi horor gini ya?

Berikut beberapa Cerita selama Gue tinggal disini ...

Bak mandi yang bocor




Sehari setelah bersih-bersih, bahkan bela-belain enggak masuk kerja untuk hanya untuk bersih-bersih. Karena banyak debu dan lantainya kotor enggak enakan dilihatnya.

Gue mengisi bak mandi sambil main Game Call Of Duty: MW3 yang baru Gue copy di PC Kantor. Sekiranya 30 menitan, Air sudah hampir mencapai setengah. OK, langsung buka baju dan loncat ke bak.

Keluar dari mandi, Gue kaget bukan main. Bukannya ada setan di depan muka Gue, tetap Air dengan deras keluar dari dapur menuju perkemahan Gue di ruang tamu. (Karena kamar atas seram)

Mata Gue langsung berubah menjadi Byakugan untuk mencari Lap dan Pel.

 GEDUBRAKKK!!!!!! Baru juga jalan, sudah kepleset saja. Gue jatuh mengenai meja dekat dapur.
“Astagfirullahhhhhh .....” Sambil memegang pinggang Gue, kesakitan.
Versi Badboy -“WTFFFFFFF!!!!!!!!!! Ahh, Fucckk!!!!”. Sambil teriak histeris, ngedumel.
Sambil merangkak, Gue menuju pel kemudian berdiri dengan bantuan pel. Tiba-tiba serangan air mengenai telapak kaki Gue. Siap siaga, menahan air tersebut sementara dengan mengibas pel. Setelah itu, Gue langsung mengangkut semua perkemahan Gue serta karpet yang bentar lagi mengenai Air tersebut. Gue pindah ke samping.

Beberapa kemudian setelah pindah, melihat ke ruang sebelah. Semuanya sudah di penuhi genangan air. Sepertinya Gue kalah.

Kemudian Gue berpikir. Dari mana air ini berasal? Hal mistis pun dihubung-hubungkan layaknya orang Indonesia #melet. Kakak Gue waktu pertama kali ngekos juga seperti ini. Kalau kata tetangga sebelah “Ah, mungkin dia ingin kenalan dulu?” dengan santai, seolah sudah biasa.

Lalu? Apa yang terjadi dengan Gue? Apakah selain cewek atau perusahaan, ada setan yang mau kenalan sama Gue? Selaku itukah Gue? Alhamdulillah ... #menghelusdada.

Setelah Gue telusuri dengan perut keroncongan belum makan dari pagi dan gaya berpikir teori ala detektif conan sambil memakan dasi kupu-kupu hitam, properti yang biasa Gue pakai untuk foto. Tiba-tiba muncul gambar lampu di atas kepala Gue.

Kalau Gue simpulin, Air tersebut ada 2 teori kenapa Air itu bisa keluar dari dapur. Satu, kalau enggak memang lantainya merembes. Dua, Bak mandinya bocor. Untuk memastikannya, Gue ke depan rumah melihat Selokan apakah sedang tinggi melebihi saluran pembuangan air atau tidak. Dan ternyata tidak.

Berarti Gue simpulin saat itu adalah Bak mandi ini bocor. Namun, keluar dari mana? Kenapa keluarnya dari dapur? Konsultasi ke kakak, dia juga dulu pernah tinggal di sini waktu SMA. Katanya suruh cek di bawah tempat cuci piring. Dan benar saja, ada lobang lumayan besar dari tembok yang sisinya adalah bak mandi.

Dan mau enggak mau, air yang sudah Gue isi hampir 5 ember itu mungkin, terpaksa harus Gue buang. Kemudian ke rumah Saudara Gue, Mbak Emah untuk meminjam Ember. Karena sama sekali enggak ada ember sendiri, Sejadah, Bantal, Handuk juga enggak ada. Jadi keesokaanya setelah pulang kerja, pulang ke rumah dulu untuk ambil handuk dan selimut. Sejadah dan bantal ternyata ada di kamar nenek Gue.

Suara langkah orang jalan




Jadi, Rumah Nenek Gue itu ada lantai 2 nya. Bayangkan, rumah sebesar itu, rumah yang belum di tempati setahun lebih Gue tinggali sendirian. Apakah enggak selon itu Gue?
Di lantai 2 itu bukan keramik atau lantai, melainkan kayu. Jadi, kalau jalan dari bawah pun kedengaran. Nah ... #MulaiHororNih

Malam setelah bersih-bersih, dengan jelas bangat ada suara orang jalan di atas.

Dug .. dug ... dug .. dug ...

Yang tadinya lagi asyik nonton Eromanga-sensei, tiba-tiba suasana menjadi mencekam dan merinding saat sambil mendengar suara langkah tersebut. Gue pun langsung membesarkan Volume videonya, biar enggak terlalu kedengaran. Untung saja Eromange-Sensi itu bergenre Comedy juga, jadi ya enggak terlalu mikirin suara langkah kaki tersebut.

Namun, keesokan paginya setelah sholat subuh kemudian mandi. Ada hal mistis lagi yang Gue alami. Di kamar mandi Gue itu ada kaca. Tepat depan Gue, jadi Gue bisa melihat tubuh Gue dari atas pusar hingga ujung rambut (Kepala).

Gyurrr ... (Suara Air)

DUGDUGDUGDUGDUGDUGDUG (Jejak langkah yang cepat)

Saat air berhenti mengalir dari kepala Gue yang barusan Gue guyur, Gue melihat muka jelek Gue yang lagi Syok mendengar suara langkah kaki tadi dan Gue sempet terdiam sejenak.

Gue langsung ngambil dasi kupu-kupu hitam itu lagi dan berpikir ala detektif conan tanpa busana. Padahal di luar belum terlalu ramai, suara apa yang menyerupai langkah kaki tersebut seperti berlari di luar sana?

Dulu, ada tukang sampah yang suka ngambilin sampah-sampah warga. Seperti tempat sampah yang isinya di buang ke gerobak, di pukul-pukul dulu biar isinya keluar semua. Tetapi, tentu tidak secepat itu seseorang menabrakkan tempat sampahnya ke gerobak. Lagi pula, sepertinya enggak ada tukang sampah kalau dilihat dari jendela.

Lantas, suara apakah itu? Seketika, Gue langsung menaruh dasi kupu-kupu hitam itu lagi di tempatnya kemudian balik lagi ke kamar mandi untuk menyelesaikan mandinya. (Mandi Bebek)
Apakah itu berasal dari atas? Seperti langkah suara tadi malam?

Lampu banyak yang hidup mati




Mungkin karena sudah lama tidak di tempati, lampu-lampu di rumah ini banyak yang eror. Seperti halnya lampu-lampu di film horor, banyak lampu di rumah ini yang mati-hitup sendiri. Kalau di matiin, ya mati sih cumah waktu itu Gue kan enggak lampu lantai atas itu mati, nah jadi setelah Gue cek hidup atau tidak dan ternyata mati, yaudah Gue tinggalin.

Namun, beberapa hari kemudian habis pulang kerja jam setengah 7, Gue kaget dan tercengang. Lampu atas itu hidup. Menyala. Beberapa detik Gue menatap, tiba-tiba mati.

Berrrrr .... Merinding, menjatuhkan tas yang Gue bawa, dan menjatuhkan gelas yang lagi ingin Gue minum (Boong #melet)

Masih berdiri menatap lantai atas, seketika Dasi kupu-kupu sudah terpasang di leher Gue. Baru juga mau mikir, lampu di samping Gue mendadak mati. Kejer bukan main.

ASTAGFIRULLAH!!!!!” Dalam hati kaget.

Tak bisa memikir secara sadar karena sudah terkena atribut Syok 2x. Gue Restore dengan bacaan Bismillah. Langsung Gue cek dulu lampu yang di sebelah Gue. Ternyata memang mati. Kemudian ke atas dengan lari biar enggak setengah-setengah naiknya. Dan ....

Dor.... enggak ada siapa-siapa. 

Lupa bawa HP dan enggak ada penerangan sama sekali, Gue langsung balik lagi dengan lari lagi #hehe dan meloncat dari tangga 6 ke bawah. #SakingTakutnya.

Kemudian menghidupkan komputer biar enggak sepi. TV di rumah nenek rusak, jadi hiburannya cuman Komputer.


Ya ... Seperti itulah 3 cerita yang Gue alami baru-baru ini selama seminggu tinggal disini. Gue belum tahu apa-apa tentang lantai atas dan juga pemecah masalah tentang suara langkah kaki itu. Lantai atas hanya terdiri 2 kamar dan teras atas yang biasa di pakai buat ngejemur. Tetapi karena di samping bawah juga ada jemuran, jadi kalau ngejemur disitu saja #hehe.

Ini mungkin kenapa para tetangga kaget kalau Gue tinggal sendiri di rumah itu yang sudah lama tidak di tinggali selama setahun lebih. Gangguannya belum terlalu parah sih ... atau mungkin setannya juga yang takut sama Gue? #wkwk.

Sholat, Ngaji makanya #Melet.



Baca Juga Artikel Bermanfaat:

]]>
loading...

1 komentar

Unknown mengatakan...

Suara langkah itu tikus kali lagi keluyuran diatas...