Header Ads

LightBlog

Keutamaan Mengkhatamkan Al Quran di Bulan Ramadhan

Assallamualaikum, Apakah sahabat ku masih sibuk mencari pasangan karena nanti mlm adalah mlm minggu? Kalau iya, berhentilah. Ganti tujuan mu untuk menghatam Al Quran saja #senyum.

Keutamaan Mengkhatamkan Al Quran di Bulan Ramadhan


Kita semua sudah tahu Bulan Ramadhan adalah bulan suci yang penuh berkah. Setiap muslim sering mendengar jika kita disuruh perbanyak tadarus atau membaca Al Quran di bulan Ramadhan ini. Bukan hanya karena pahalanya yang akan dikali lipat, tetapi bulan Ramadhan juga disebut bulannya Al Quran.

Allah Ta’ala berfirman,

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)” QS. (Al Baqarah : 185)

Dan Keutamaan membaca Al Quran sangat banyak di jelaskan, salah satunya adalah Sabda Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa salam,

مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ

“Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan “alif lam mim” satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf” ( HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6469)

Dan Juga Sabda lainnya dari beliau,

مَنْ قَرَأَ بِمِائَةِ آيَةٍ فِى لَيْلَةٍ كُتِبَ لَهُ قُنُوتُ لَيْلَةٍ

“Siapa yang membaca 100 ayat pada suatu malam dituliskan baginya pahala shalat sepanjang malam” ( HR. Ahmad dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6468)

Mengkhatamkan Al Quran di Bulan Ramadhan


Nabi Shallallahu ’alaihi wa salam juga mencontohkannya langsung dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu,

أن جبريل كان يعْرضُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقُرْآنَ كُلَّ عَامٍ مَرَّةً ، فَعرضَ عَلَيْهِ مَرَّتَيْنِ فِي الْعَامِ الَّذِي قُبِضَ فيه

“Dahulu Jibril mendatangi dan mengajarkan Al-Qur’an kepada Nabi shalallahu ‘alayhi wa sallam setiap tahun sekali (pada bulan ramadhan). Pada tahun wafatnya Rasulullah shalallahu ‘alayi wasallam Jibril mendatangi dan mengajarkan Al-Qur’an kepada beliau sebanyak dua kali (untuk mengokohkan dan memantapkannya)” ( HR. Bukhari no. 4614)

Ibnu Atsir rahimahullah menjelaskan,

أي كان يدارسه جميع ما نزل من القرآن

“yaitu mempelajari (mudarasah) semua ayat Al-Quran yang turun” ( Al-Jami’ fi Gharib Hadits, 4/64).

Mengkhatamkan Al Quran pada Shalat Tarawih di Bulan Ramadhan


Dulu waktu Gue sempat diasuh oleh Kakek dan Nenek, setiap sholat Tarawih, Kakek selalu menargetkan 1 malam tarawih harus menghabiskan 1 Juz Al Quran. Jadi, sholatnya tuh sambil baca Al Quran yang di letakan tepat depannya (Al Qurannya besar) Awalnya sih, Gue ngeluh soalnya lama dan pegal, ditambah ngantuk karena mungkin kebanyakan makan pas buka.

Akan tetapi, sebenarnya menargetkan satu malam shalat tarawih yang di baca satu juz, itu sangat baik. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata,

ويمكن أن يفهم من ذلك أن قراءة القرآن كاملة من الإمام على الجماعة في رمضان نوع من هذه المدارسة، لأن في هذا إفادة لهم عن جميع القرآن، ولهذا كان الإمام أحمد رحمه الله يحب ممن يؤمهم أن يختم بهم القرآن، وهذا من جنس عمل السلف في محبة سماع القرآن كله، ولكن ليس هذا موجبا لأن يعجل ولا يتأنى في قراءته، ولا يتحرى الخشوع والطمأنينة، بل تحري هذه الأمور أولى من مراعاة الختمة

“dipahami dari (hadits) tersebut, bahwa Imam membaca Al-Quran seluruhnya (sampai khatam) bersama jamaah pada Bulan Ramadhan termasuk dalam mudarasah ini (yaitu mudarasah Nabi Shallallahu ’alaihi wa salam bersama malaikat Jibril alaihissalam). Oleh karena itu Imam Ahmad rahimahullah suka terhadap Imam yang mengkhatamkan Al-Quran. Ini merupakan amal para salaf yaitu mendengarkan Al-Quran seluruhnya. Akan tetapi hal ini bukan kewajiban, agar supaya bersegera dan tidak membaca secara perlahan-lahan. Ia tidak mencari kekhusyu’an dan tuma’ninah. Bahkan mencari hal ini (khusyu’ dan tuma’ninah) lebih utama daripada perhatian terhadap mengkhatamkan” (Majmu’ Fatawa bin Baz 15/324, Asy Syamilah)

Akan tetapi, Kita tidak diwajibkan untuk mengkhatamkan Al Quran pada saat bulan Ramadhan. Syaikh Al-‘Utsaimin rahimahullah berkata,

ختم القرآن في رمضان للصائم ليس بأمر واجب ، ولكن ينبغي للإنسان في رمضان أن يكثر من قراءة القرآن

“Mengkhatamkan Al-Quran di bulan Ramadhan bagi orang yang berpuasa bukanlah perkara yang wajib. Akan tetapi sebaiknya seseorang memperbanyak membaca Al-Quran di bulan Ramadhan” (Majmu’ Fatawa wa Rasail 20/516)

Kesimpulannya


Membaca 1 huruf Al Quran sama dengan 1 kebaikan. Misalkan ada bacaan "Alif Lam Mim", satu kebaikan tersebut dilipatkan menjadi 10 kebaikan. Akan tetapi, jika tidak disambung maka, Alif satu huruf, Lam satu huruf, Mim satu huruf.

Dan barang siapa membaca 100 ayat di suatu malam, Pahala yang di dapat sama seperti shalat sepanjang malam.

Kita juga mengetahui, Malaikat Jibril datang kepada Nabi Rasulullah shalallahu 'alayi wasallam untuk mengajarkannya Al Quran pada bulan Ramadhan setiap setahun sekali secara “mudarasah” (mempelajari semua ayat yang turun). Dan pada tahun wafatnya Nabi Rasulullah Shalallahu 'alayi wasallam Malaikat Jibril datang dan mengajarkan Al Quran sebanyak 2x Agar kokoh dan memantapkannya.

Jadi, mudah bukan jika kita ingin mencari pahala yang banyak? Cukup baca saja Al Quran, Insyallah padahal yang kita dapatkan berkali-kali lipat dan membawa berkah #senyum.

Assallamualaikum,

Baca Juga Artikel Bermanfaat:

]]>
loading...

Tidak ada komentar